Jumat, 30 April 2010

buruh tuntut jaminan sosial di May Day


Ribuan buruh yang akan berunjuk rasa hari ini bertekad untuk berdemo demi menyalurkan aspirasi mereka soal jaminan sosial. Kalangan buruh menganggap bahwa selama ini penerapan jaminan sosial saat ini terkesan kurang dirasakan kalangan buruh, dan cenderung kea rah diskriminatif, dan berorientasi keuntungan bagi para pemberi kerja. Seharusnya jaminan kerja dan lain-lain milik kalangan pekerja tanpa membeda-bedakan status pekerja itu sendir.Tuntutan jaminan social itu menurut rencana akan digemakan oleh puluhan ribu buruh yang berasal dari berbagai elemen dan organisasi yang pada hari ini menggelar peringatan besar Hari Buruh Sedunia. Mereka bermaksud berjalan mengelilingi Istana Negara. Diberitakan Komite Aksi merupakan gabungan dari 54 elemen buruh se-Indonesia yang akan menggelar aksi demo damai pada peringatan buruh yang disebut May Day ini. Mereka mengatakan dukungan massa atas aksi demo damai mencapai 75 ribu buruh. Aksi damai May Day akan diawali dengan melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana Negara oleh ribuan buruh.Para buruh dan aktivis meminta Markas Besar Kepolisian RI tidak melakukan intimidasi massa--termasuk yang beraksi serentak di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Menurut juru bicara Front Oposisi Rakyat Indonesia, Erwin Usman, berdasarkan pada pengalaman aksi May Day tahu-tahun sebelumnya, polisi kerap melakukan intimidasi secara halus kepada massa aksi. Seperti pengintimidasian terhadap pemilik penyewaan alat pengeras suara atau pengemudi angkutan umum yang biasa disewa massa untuk melakukan aksi demo.

Front Oposisi pun meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo member kebebasan kepada buruh dan pekerja untuk melakukan aksi May Day. Mereka berharap agar akses jalan tidak ditutup, terutama tol, yang menuju Jakarta.
Kepolisian Daerah Metro Jaya telah berhasil mendapat data jumlah buruh dan pekerja yang akan ikut dalam aksi May Day, yakni sekitar 100 ribu orang. Namun jumlah orang yang benar-benar hadir dalam aksi umunya tak sebanyak yang diklaim penyelenggaranya.Front Oposisi Rakyat Indonesia dan Gerakan Satu Mei mengaku menurunkan massa sejumlah 10 ribu orang. Massa itu berasal dari 36 serikat buruh dan 48 organisasi sosial, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Konsorsium Pembaruan Agraria, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Lembaga Bantuan Hukum, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, serta organisasi perempuan dan mahasiswa. Diirencanakan massa yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia akan berkumpul di depan Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Jalan Gatot Subroto pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 09.00 WIB, dijadwalkan masaa buruh akan bergerak ke Bundaran HI untuk kemudian bergabung dengan peserta May Day lainnya, lalu berorasi bersama di depan istana Negara.Polda Metro Jaya akan mengerahkan sedikitnya 15 ribu personelnya untuk mengamankan aksi kali ini. Kepolisian kali ini akan melayani massa pendemo yang akan berpatisipasi peringatan May Day.

Kamis, 29 April 2010

Realita Gigolo di Kuta Bali


Praktik Gigolo yang ada di Pantai Kuta Bali ternyata sudah ada sejak 20 tahun lalu. Keberadaan mereka memang benar-benar ada dan memiliki ciri-ciri tersendiri yang mudah dikenali bila akan mencari mangsanya. Jony Combor, salah satu gigolo pantai menyatakan, aktifitas gigolo pantai berbeda dengan gigolo umumnya, seperti di cafe atau tempat hiburan.Menurutnya, operasi gigolo di pantai Kuta, juga berbeda dengan gigolo yang ada di Ubud Gianyar yang mencari biasanya para gigolo mencari mangsa di sebuah café atau Bar. Jika mangsa sudah mereka dapatkan, pasti berlanjut ke sebuah villa.Gigolo-gigolo tersebut kerap dihubungi tamunya sebelum tiba di Bali. Kemudian diminta untuk menemani sang tamu selama berlibur di Bali.Mereka juga melayani turis yang ingin shooping, dan ada juga yang melayani sebagai guide, bhhkan mereka diminta menjadi guide sampai ke Lombok, tapi tak sedikit juga yang diminta untuk bercinta dengan turis wanita.

Berbeda dengan gigolo café, gigolo pantai cirinya antara lain: biasanya berbada kekar, berkulit hitam, dekil, gondrong tanggung, rambut diwarnai, suka mengenakan celana melorot, dan suka berjemur. Menurut penuturan Jony tersendiri, para gigolo menggunakan bahasa tersendiri dalam menggaet mangsanya. Bahasa yang sering digunakan untuk mendekati tamu seperti "Hi.. how are you". Jika to the point gigolo ini akan mengatakan "you like jig-ijigg?" jigg-ijigg adalah salah satu istilah bahasa gaul dari Australia yang biasa digunakan oleh bule-bule yang ingin melakukan seks. Jika targetnya turis wanita dari Jepang, bahasa yang digunakan "Moshi-moshi…, anata wa daisuki icha-icha, desu ka"?? artinya "halo apa anda mau 'bercinta' dengan saya?".Sulit rasanya jika kita ingin menelusuri dan ingin menemukan tempat nongkrong para gigolo. Karena temapt nongkrong mereka sangat sulit ditebak.Tapi, biasanya berada di warung-warung sepanjang Pantai Kuta.

Selasa, 20 April 2010

SATPOL PP DAHULUKAN EMOSI DARIPADA HAM


Ketua Komisi Naional Hak asasi Manusia (Komnas HAM) Ifdhal Kasim menilai perilaku Satpol PP DKI Jakarta saat melakukan penggusuran di Tanjung Priok pada 14 April 2010 termasuk pelanggaran HAM. Terbukti pemerintah daerah kurang sabar, dan sampai akhirnya terjadinya peristiwa bentrokan antara ahli waris yang dibantu warga sekitar dengan Salpol PP.Harusnya Pemda pun melakukan penyelidikan terlebih dahulu terhadap rencana penggusuran makam Mbah Priok tersebut, sebelum memutuskan menurunkan Satpol PP. Komnas HAM menekankan jejadian ini harusnya menjadi pembelajaran serta harus menjadi perhatian yang serius agar ulah kebringasan Satpol PP tak berulang.

Ifdhal Kasim pun menambahkan, Komnas HAM telah membentuk Tim Investigasi saat bentrokan tersebut pecah, yang disayangkan disini ialah kenapa Pemerintah seakan-akan pasif, dan cenderung hanya mengandalkan Komnas HAM pada penyelidikan. Menurut Ifdhal Kasim, Pemerintah selama ini tak tegas dalam membatasi otoritas yang dimilki Satpol PP. Satpol PP punya hak diskresi, yang jika disalahkan gunakan hendaknya pemerintah pun tanggap.Harus ada tindakan hukum tegas bagi anggota Satpol PP yang menggunakan kewenangan di luar batas.

RENOVASI DAS CITARUM = 35 TRILIYUN


Parahnya DAS (Daerah Aliran Sungai ) Citarum, Jawa Barat, dibutuhkan dana sebesar sekitar 35 Triliyun, dan tahap pemulihan DAS memakan waktu 15 tahun. Tinjauan Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dan jajarannya yang meninjau kawasan DAS dari udara, menyatakan bahwa dari hasil tinjauan di udara terlihat bahwa banyak perkebunan yang kini berada di lahan yang miring, serta banyak bukit-bukit pasir yang telah dikeruk. Juga terpantau keramba milik masyarakat di waduk Cirata, jumlah keramba di waduk tersebut telah melonjak hamir sepuluh kali lipat dari daya tampung yang hanya 5.000 keramba. Dari data citra landsat yang diterima KLH (Komisi Lingkungan Hidup) tercatat konservasi tutupan hutan di DAS di Citarum pada tahun 2009 tinggal 1,4%, sesuai aturan minimal adalah 30%.

Sebenarnya pemerintah pun telah mendapatkan bantuan dari ADB (Asean Development Bank ) untuk program pemulihan DAS Citarum.Dana itu diantaranya di kelola KLH Rp. 56 Triliyun dan Kmentrian PU US$500 juta. Direncanakan program pemulihan tersebut dilakukan melalui lima fase. Saat ini kualitas air di Citarum hanya layak untuk kegiatan perternakan saja. Diwilayag hilir seperti Daerah Bandung dan Bnajaran , kualitas air hanya layak untuk kegiatan pertanian. Dibutuhkan waktu selama 5 tahun untuk memperbaiki kualitas air . KLH menargetkan dalam waktu 15 tahun kualitas air di hulu sungai Citarum dapat diminum kembali.

Dampak Pertambangan Liar


Pertambangan liar akhir-akhir ini kian marak saja, tengok saja pulau SEBUKU, yang notabene sebuah pulau kecil yang berada di kecamatan di wilayah Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, terancam tenggelam, karena akibat dari eksploitasi besar-besaran terhadap pertambangan batu bara dan bijih besi. Pulau seluas 245,5 km persegi tersebut sedikitnya telah dikuasai oleh 4 perusahaan pertambangan, diantaranya : Persahaan tanbang batu bara PT Bahari Cakrawala Sebuku. Perusahaan ini menguasai area konsesi 18.000 hektare. Lainnya ialah 3 perusahaan pertambangan bijih besi grup PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) I,II,dan III, denagn total luasan kuasa pertambangan seluas 8.000 hektare lebih. Eksploitasi terhadap pulau Sebuku sebenarnya telah berlangsung dari tahun 1999 untuk penambangan batu bara, dan tahun 2007 untuk penambangan bijih besi, dan damapak dari penambangan tersebut menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah. Apalagi dengan adanya penambangan tersebut warga di delapan desa penghuni pulau Sebuku telah kehilangan mata pencahariannya. Sering juga terjadi konflik antara warga setempat, dengan pihak perusahaan. Belum lama ini ialah kasus jebolnya kolam penampungan limbah milik PT. Silo di desa Sungai Bali, Pulau Sebuku.

Akibat kejadian tersebut BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah ) kalsel memanggil pihak manajemen perusahaan. Terkait laporan luapan limbah yang mengandung logam berat yang mencemari sungai dan areal pertanian warga setempat. Pemkab Kotabaru pun mendesak agar manajemen PT. Silo segera menghentikan kegiatan penambangan, sampai penanganan pencemaran diselesaikan. Perusahaan juga diwajibkan membayar ganti rugi terhadap kepada setiap warga yang terkena damapak dari meluapnya limbah bijih besi milik perusahaan tersebut. Disisi lain sejumlah jalan Negara dan provinsi di empat Kabupaten di Kalimantan Tengah rusaka karena sering dilewati oleh sejumlah kendaraan perusahaan, seperti batu bara dan kelapa sawit, melewati jalan tersebut dengan membawa muatan yang melebihi kapasitas badan jalan.

Rabu, 14 April 2010





LATAR BELAKANG

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 telah berubah menjadi krisis ekonomi. Krisis ini telah menyebabkan merosotnya perekonomian Indonesia, dan kini belum menujukkan akan berakhir. Kondisi ekonomi negara yang terus memburuk ditambah dengan krisis yang berkepanjangan, mengakibatkan banyak perusahaan yang mengalami kemunduran, dan berakhir bangkrut. Salah satu yang kena imbas dari krisis ialah sektor Industri.

Sejalan dengan turunnya laju pertumbuhan sektor industri yang terkena imbas krisis, persaingan antar industri sejenis pun menjadi sangat kompetitif. Sehubungan dengan keadaan ini, manajemen mempunyai peran yang amat vital dalam pencapaian tujuan perusahaan,yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dengan pengoptimalan sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti : mesin, material, modal, dan manusia secara efektif, serta efisien untuk memaksimalkan laba perusahaan. Berhasil atau tidaknya pencapaian perusahaan, bergantung pada manajemen perusahaan tersebut,apakah manajemen suatu perusahaan sudah mampu mencapai tujuan perusahaan yang sebenarnya, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Ukuran yang sering dipakai untuk, menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang dihasilkan dari operasional perusahaan.

Laba itu dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : harga jual produk, biaya produksi dalam pemasaran produk serta volume penjualan. Biaya menentukan harga jual produk untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi sangat mempengaruhi biaya. Informasi mengenai faktor yang mempengaruhi laba , dapat diketahui dengan jelas di laporan biaya. Laporan biaya tidak hanya berguna bagi pihak eksternal perusahaan, akan tetapi memegang peranan yang teramat penting bagi pengambilan keputusan oleh manajemen dalam proses perencanaan terhadap perusahaan.

Dalam perencanaan, manajemen dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk memilih satu pilihan yang terbaik, dari berbagai macam alternative pilihan. Dalam hal ini manajemen memerlukan informasi yang dapat meminimalisir ketidakpastian, sehingga mereka dapat menentukan pilihan yang terbaik bagi perusahaan.

Salah satu jenis informasi yang dibutuhkan oleh manajemen sebagai dasar perencanaan dan pengambialn keputusan adalah informasi akuntansi diferensial (differential accounting information). Informasi akuntansi diferensial adalah suatu informasi akuntansi yang menyajikan perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam altenatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternative tindakan yang lain. Manajemen membutuhkan informasi akuntansi diferensial ini untuk memilih alternative tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia, dalam penelitian ini ialah alternative menerima atau menolak pesanan khusus.

Didalam persaingan sektor industri yang kompetitif, perusahaan sangat dituntut harus dapat menjalankan operasinya dengan efektif dan efisien sehingga dapat memaksimalkan laba perusahaan. Salah satu cara untuk mendukung pemaksimalan laba adalah dengan memanfaatkan aktiva yang tidak digunakan.

Manajemen membutuhkan informasi akuntansi diferensial untuk membantu dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Dengan cara menghitung biaya diferensial, pendapatan diferensial, dan aktiva diferensial, dalam pengambilan keputusan, dapat diperhitungkan biaya yang paling murah untuk memaksimalkan laba perusahaan.

Berdasar penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis informasi akuntansi diferensial yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen untuk menerima atau menolak (accepting or refusing) pesanan khusus untuk meningkatkan laba perusahaan, sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan bagi manjemen di masa yang akan datang, maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul “ ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN MANAJEMEN UNTUK MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT.XXX”

RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang penulisan, maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penulisan ilmiah ini tentang memadainya informasi akuntansi diferensial dan kaitannya dengan laba perusahaan yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1.Biaya apa yang digunakan dalam analisis pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus ?
2.Berapa perbedaan laba yang diperoleh perusahaan dengan keputusan yang diambil perusahaan berkaitan dengan menerima atau menolak pesanan khusus ?
Dalam penulisan ilmiah ini penulis hanya membatasi permasalahan hanya mengenai pemanfaatan informasi akuntansi diferensial yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus yang berpengaruh terhadap laba perusahaan.

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan identifikasi diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1.Untuk mengetahui biaya-biaya yang digunakan dalam analisis pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
2.Untuk mengetahui perbedaab laba yang diperoleh perusahaan berkaitan dengan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.

MANFAAT PENELITIAN

Penulis berharap agar penelitian yang dilakukan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
1.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat menambah pemahaman penulis tentang pengaruh analisis infomasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan manajemen.

2.Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang bersangkutan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang.

3.Dapat bermanfaat sebagai pedoman dan bahan bacaan untuk menambah informasi rekan-rekan mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

METODOLOGI PENELITIAN



OBJEK PENELITIAN

Nama perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Kota :
Telepon :

DATA PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, biaya administrasi umum, dan biaya-biaya lainnya. Kemudian diolah untuk mengetahui harga pokok produksi, harga pokok penjualan, harga jual missal, dan harga jual untuk pesanan khusus.

METODE PENGUMPULAN DATA

1.Studi lapangan ( Field Research )Dalam memperoleh data-data yang lengkap, maka penulis mengumpulkan data yang bersifat langsung, yang dilakukan dengan cara wawancara (interview), yaitu pengumpulan data dengan berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ilmiah ini.

2.Studi pustaka (Library Research )
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan berbagai buku dan referensi lain yang berhubungan dengan permasalahan serta menunjang landasan teori yang menjadi pedoman pembahasan masalah penulisan ini.


ALAT ANALISIS

1.Analisis kuantitatif: yakni dilakukan dengan analisis perhitungan. Yaitu mencari berapa pendapatan diferensial dan biaya diferensialnya.
Besarnya laba diferensial diperhitungkan dengan menggunakan rumus:

LABA DIFERENSIAL = PENDAPATAN DIFERENSIAL- BIAYA DIFERENSIAL




Syarat-syarat dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus :
JIKA MAKA KEPUTUSAN YANG DIAMBIL
HARGA JUAL PER UNIT PESANAN KHUSUS > BIAYA VARIABEL PER UNIT PESANAN KHUSUS PESANAN KHUSUS DITERIMA
HARGA JUAL PER UNIT PESANAN KHUSUS < BIAYA VARIABEL PER UNIT PESANAN KHUSUS PESANAN KHUSUS DITOLAK


Pengertian akuntansi

Ada beberapa pengertian mengenai akuntansi menurut Suwardjono (2002:5), pengertian akuntansi adalah :
“ Seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut”

Pengertian Akuntansi Manajemen

Seperti teleh disebutkan, akuntansi manajemen adalah salah satu cabang akuntansi. Akuntansi erat kaitannya dengan masalah penyajian informasi yang dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan, terutama ditujukan untuk memnuhi kebutuhan manajemen dalam melaksanakan fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, koordinasi, dan pengendalian kegiatan bisnis perusahaan. Kusnadi (2001:8) mengatakan:

“ Akuntansi manajemen adalah suatu seni atau ketrmpilan mengelola berbagai kejadian atau transaksi keuangan atau yang dapat diukur dengan uang menjadi berbagai laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen yang akan digunakan untuk merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan mengawasi berbagai aktivitas yang ada dalam organisasi bisnis dengan tujuan untuk memaksimalkan laba serta membantu manajemen di dalam mengambil berbagi keputusan bisnis “

Sedangkan Mulyadi (2001:1) menyatakan pendapat :

“ Akuntansi manajemen memiliki dua arti, yaitu akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi.”

Akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi dimaksudkan sebagai proses pengolahan informasi untuk memenuhi informasi yang diperlukan manajemen dalam melaksanakan funsi perencanaan, koordinasi, dan pengendalian organisasi. Sedangkan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi dimaksudkan sebagai penggambaran informasi yang dihasilkan oleh pengolahan informasi keuangan.

Sedangkan Mulyadi (2001:4) mengemukakan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan terletak pada :


1.Dasar Pencatatan

Akuntansi keuangan menggunakan prinsip akuntansi yang berterima umum sebagi pedoman dalam mengolah data keuangan untuk disajikan kepada pemakainya, sedangkan akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip akuntansi yang berterima umum dalam pengolahan informasinya, karena pemakainya adalah para manajer berbagi jenjang organisasi yang lebih mementingkan relevansi informasi dengan kepitusan yang akan mereka lakukan.

2.Fokus informasi
Akuntansi keuangan terutama digunakan untuk mengolah informasi keuangan masa lalu untuk menggambarkan dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen suatu perusahaan, sedangkan akuntansi manajemen disamping menghasilkan informasi keuangan masa lau, juga menyediakan informasi akuntansi keuangan masa yang akan datang sebagai salah satu dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

3.Lingkup Informasi

Akuntansi keuangan mengolah dan menyajikan informasi keuangan perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen mengolah dan menyajikan informasi keuangan bagian-bagian suatu perusahaan untuk memenuhi kaperluan manajer tertentu dalam suatu perusahaan.

4.Sifat laporan yang dihasilkan

Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan umumnya berupa ringkasan dan berisi informasi yang teliti, sedangkan akuntansi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan lebih menitik beratkan untuk menghasilkan laporan yang rinci dengan memasukkan unsure ketelitian sebagai hal nomor dua namun berisi informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.

5.Keterlibatan dalam perilaku manusia
Akuntansi keuangan lebih mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi, sedangkan akuntansi manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran kinerja manajemen berbagi jenjang organisasi.

6.Disiplin sumber yang melandasi

Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin sumber, yaitu ilmu ekonomi, sedankan akuntansi manajemen memilki dua disiplin sumber, yaitu ilmu ekonomi dan ilmu psikologi social.

Berdasarkan perbedaan pokok diatas, Mulyadi (2001:6) mengemukakan :

“ Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen, yang digunakan oleh mereka yang berada dalam perusahaan.”

Karena akuntansi manajemen menggunakan informasi ini terutama untuk pengambilan keputusan, maka focus informasi akuntansi manajemen adalah orientasi masa depan, akuntansi manajemen juga dapat menyediakan informasi akuntansi mengenai perusahaan secara keseluruhan, namun lingkup informasi yang disediakan akuntansi manajemen terutama mengenai bagia-bagian dalam perusahaan, dan informasi inilah yang menjadi acuan bagi para pengambil keputusan dalam suatu bagian perusahaan.

Sedangkan ditinjau dari disiplin sumber yang melandasi, Mulyadi (2001:4) menyatakan :

“Akuntansi manajemen memilki 2 disipilin sumber, yaitu ilmu ekonomi dan ilmu psikologi social. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas, ilmu psikologi social mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dalam memenuhi kebutukan mereka.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi manajemen adalah suatu proses atau kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan yang berorientasi ke masa yang akan datang, ditujukan untuk pihak internal perusahaan, terutama pihak manajemen perusahan, untuk pemenuhan kebutuhan manjemen dama melaksanakan fungsi-fungsinya.

Tipe Informasi Akuntansi Manajemen

Sesuai dengan tujuan nya, akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pihak manajemen yang dalam pelaksanaan fungsi pokoknya sangat memerlukan informasi ini, terutama untuk perencanaan dan pengendalian bagi bisnis perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:16) bahwa :

“ Informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi 3 tipe, yaitu informasi akuntansi penuh (Full accounting information), informasi akuntansi diferensial (diferential accounting information) dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility accounting information.”

1.Informasi akuntansi penuh ( Full accounting information)
Informasi akuntansi penuh dapat mencangkup informasi masa lalu maupun informasi yang akan datang dan , mencangkup informasi mengenai biaya, pendapatan dan atau aktiva. Informasi penuh selalu dihungkan dengan kesatuan usaha, produk atau departemen karena informasi ini digunakan untuk pelaporan informasi keuangan dan analisis kemampuan menghasilkan laba rugi suatu divisi atau bagian secara khusus, pada bagian inilah informasi akuntansi perusahaan yang berisi informasi masa lalu digunakan.

Mulyadi (2001:17) menyatakan :

“Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuna harga jual normal, penetuna harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur dengan Peraturan Pemerintah”.

Kusnadi (2001:8) menyatakan :

“ Informasi akuntansi penuh digunakan untuk menghitung biaya suatu item yang mengandung seluruh unsure yang terkait seperti biaya bahan langsung, biaya upah langsung dan biaya overhead pabrik.”

Menurut Mulyadi (2001:17), dalam hubungannya dengan kesatuan usaha tertentu ( divisi atau bagian tertentu dalam perusahaan ), informasi akuntansi penuh dapat berupa informasi aktiva penuh (Full asset information), informasi pendapatan pendapatan penuh (Full revenue information) dan atau informasi biaya penuh (full cost information)

2.Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Full Responsibility information)
Mulyadi (2001:18) menyatakan :

“Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informai aktiva, dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu yang dibutuhkan dalam proses penyusunan anggaran”

Tiap manajer dalam organisasi merencanakan aktiva, pendapatan, dan biaya yang menjadi tanggungjawabnya dibawah koordinasi manajemen puncak dan menyusun program berdasarkan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut juga digunakan untuk mengamati pelaksanaan anggaran dan menilai seberapa jauh manajer tersebut melaksanakan rencananya berdasarkan hal tersebut diatas, Mulyadi (2000:19) menyatakan :

“Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan dasar untuk menganalisis prestasi dan kinerja manajer dan memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing”.

Kusnadi (2001:12) juga menyatakan bahwa :

“Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan proses dalam hal ini mengukur bagaimana kinerja yang sebenarnya dibandingkan dengan yang direncanakan atau dianggarkan.”

3.Informasi Akuntansi diferensial

Mulyadi (2001:17) mengatakan :

“Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran peebedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternative tindakan tertentu dibandingkan dengan alternative tindakan lain.”

Menurut pendapat Kusnadi (2001:11) adalah :
“Akuntansi diferensial digunakan untuk memilih berbagai alternative, dan biaya diferensial selalu menaksir biaya dimasa yang akan datang (future cost).”

Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua ciri utama: pertama, informasi akuntansi merupakan informasi masa yang akan datang. Kedua, informasi akuntansi merupakan informasi yang berbeda diantara berbagai macam alternatif yang dihadapi oleh berbagi keputusan. Informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan yaitu mengenai pemilihan alternative tindakan yang terbaik diantara alternative yang tersedia, ditinjau dari segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatau laternatif tindakan diambil.


Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa depan yang akan datang, maka informasi akuntansi diferensial adalah informasi yang akan datang dank arena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternative diantara berbagi alternative yang tersedia, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara setiap alternative tindakan yang dipilih. Berikut ini disajikan perbandingan manfaat ketiga tipe informasi akuntansi :

Informasi Akuntansi diferensial

Seperti telah dikatakan bahwa salah satu fungsi utama manajemen adalah perencanaan. Didalam perencanaan ini manajemen dihadapkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagi alternative tindakan. Didalam proses pengambilan keputusan, manajemen sering menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu manajemen sangat memerlukan informasi yang relevan yang dapat diandalkan sehingga dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi dan memungkinkan manajemen menetukan pilihan yang tepat.

Menurut Mulyadi (2001:17) dikatakan :

“Salah satu informasi yang penting biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi diferensial. Informasi akuntansi diferensial terbagi menjadi 3 jenis, yaitu biaya diferensial, pendapatan diferensial, dan aktiva diferensial. Berikut ini penulis akan mengiraikan tiap-tiap jenis informasi diferensial.”

Biaya diferensial

a.Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi dalam buku akuntansi biaya (2003:8) dinyatakan pengertian sebagai berikut :

“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu.”

Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas, yaitu :

1.Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2.Diukur dalam satuan uang
3.Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4.Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002:18) :

“Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Lebih lanjut dijelaskan, biaya didefinisikan sebagai jumlah yang diukur dalam satuan uang, yakni pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk kontan atau dalam bentuk pemindahan kekayaan, pengeluaran modal saham, jasa-jasa yang diserahkan atau kewajiban-kewajiban yang ditimbulkan, dalam hubungannya dengan barabg atau jasa yang hendak diperoleh atau telah diperoleh.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian biaya berbeda dengan pengertian beban. Beban bersifat lebih sempit dan diartiakan sebagai arus kas keluar barang atau jasa yang akan dibebankan atau dibandingkan dengan pendapatan untuk menetukan laba dan manfaatnya sudah dirasakan. Sedangkan biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan ekonomi untuk memperoleh manfaat tertentu.

b.Biaya diferensial
Biaya dalam hubungannya dengan keputusan yang diusulakn, pelaksanaan atau evaluasi dapat dikelompokkan dan salah satunya adalah biaya diferensial. Biaya diferensial sering disebut sebagai biaya marjinal atau biaya incremental. Biaya diferensial ini dibutuhkan dalam pengambialn keputusan.

Biaya diferensial didefinisikan oleh Carter Usry (2002:310) sebagai berikut :

“Biaya diferensial adalah biaya yang harus dikelurkan untuk menyelesaikan suatu usulan proyek atau memperluas aktivitas yang telah dilakukan.”

Sedangkan menurut Mulyadi (2001:118) menyatakan :

“Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternative-alternatif.”

Mulyadi (2000:116) mebedakan antara pengertian biaya diferensial dengan biaya relevan walaupun seringkali istilah biaya diferensial denagn biaya relevan walaupun seringkali biaya diferensial digunakan untuk maksud yang sama untuk menyebutkan biaya diferensial.

Beliau menyatakan bahwa sebenarnya semua biaya adalah relevan karena menurut definisi biaya, semua biaya adalah pengorbanan ekonomi untuk tujuan tertentu, sehingga tidak ada biaya yang tidak relevan. Menurut pembedaan ini, biaya diferensial adalah biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya diferensial memiliki 2 karakteristik utama, yaitu (1) biaya diferensial merupakan biaya yang akan datang (2) biaya diferensial merupakan biaya yang berbeda diantara satu kondisi yang lain.

Didalam konsep biaya, terdapat biaya yang relevan terhadap pengambialn keputusan. Berikut ini akan dibahas biaya-biaya yang relevan terhadap pengambialn keputusan :

•Biaya tambahan (incremental cost)

Menurut Mulyadi (2001:121) salah satu biaya diferensial yang relevan terhadap pengambialn keputusan adalah biaya tambahan (incremental cost).

“Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatau alternative yang bersangkutan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.”

Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka diambil kesimpulan bahwa biaya tambahan adalah suatu jumlah biaya diferensial yang bertambah yang merupakan akibat dari pemilihan alternative kegiatan.

•Biaya terhindarkan (avoidable cost)

Jika sebuah alternative yang diusukan tidak berhubungan dengan penambahan kegiatan melainkan berhubungan dengan peniadaan kegiatan, maka biaya yang menyangkut kegiatan tersebut dapat dihindari, biaya tersebut dapat disebut biaya terhindarkan (avoidable cost). Menurut Mulyadi (2001:122) yaitu :

“Suatu biaya yang dapat ditiadakan jika alternative dipilih. Biaya terhindarkan ini sesungguhnya meupakan variasi dari biaya tambahan, sehingga biaya terhindarkan ini sering disebut dengan istilah biaya penghematan biaya tambahan (incremental cost saving atau megative incremental cost).”

Sehingga berdasarkan pendapt tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya terhindarkan adalah biaya yang dapat ditiakan atau dihindari jika suatu alternative yang dipilih menyangkut peniadaan suatu kegiatan.

•Biaya kesempatan (opportunity cost)

Biaya diferensial yang juga merupakan biaya yang relevan terhadap pengambilan keputusan adalah biaya kesempatan. Menurut Mulyadi (2001:279) yaitu:

“Biaya kesempatan adalah pendapatan yang dikorbankan atau penghematan biaya sebagi akibatnya dipilihnya alternative tertentu.”

Sedangkan menurut Kusnadi (2001:237) yaitu :

“Biaya kesempatan merupakan ukuran nilai yang hilang atau yang dikorbankan ketika pemiihan satu rangkaian tindakan menghentikan serangkaian tindakan alternative yang lain.”

Dari pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya kesemapatan merupakan pendapatan yang hilang akibat suatu pemilihan alternatif.

•Biaya keluar dai kantong (out of pocket cost)

Salah satu biaya diferensial yang juga relevan terhadap pengambilan keputusan adalah biaya keluar dari kantong (out of pocket cost).Menurut Mulyadi (2001:123) biaya keluar dari kantong dapat didefinisikan sebagai :

“ Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka waktu dekat sehingga akibat dari keputusan yang diambil manajemen.”

Dari pendapat yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa biaya keluar dari kantong adalah biaya yang menyangkut pengeluaran kas yang harus digunakan untuk membiayai suatu proyek atau kegiatan.

•Biaya variable

Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa biaya variable akan berubah jumlah sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Tetapi Mulyadi (2001:120) menyatakan bahwa :

“Tidak semua biaya variable selalu sama dengan biaya diferensial maksudnya tidak semua biaya variabel selalu relevan terhadap pengambilan keputusan mengkin saja keputusan mungkin saja keputusan yang akan diambil berhubungan dengan biaya variabel, tetapi tidak selalu berpengaruh terhadap jumlah biaya variabel tersebut.”
Contoh yang lebih lanjut dikemukakan misalnya manajemen menghadapipengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai metode pengangkutan bahan baku dan pergudangannya. Metode apapun yang akhirnya diambil tidak akan mempengaruhi jumlah biaya variabel.

Sedangkan Carter Usry (2002:59) mengemukakan bahwa :

“Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas.”

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya varialbel dapat menjadi biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan, tetapi hal tersebut tidak mutlak. Mengingat adanya kondisi tertentu pada keputusan yang diambil sehingga harus dilakukan pengamatan yang hati-hati dan teliti untuk menentukan apakah biaya variabel tersebut relevan atau tidak.
Demikian telah dibahas biaya-biaya yang relevan dalam pengambialn keputusan dan selanjutnya akan dibahas biaya-biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan, sebagai berikut :

 Biaya tetap (fixed asset)

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang didalam jarak kapasitas (range of capacity) tertentu totalnya tidak berubah, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah sejauh tidak melampaui kapasitas. Menurut Carter Usry (2002:58):

“Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.”

Pendapat ini didukung oleh pendapat Mulyadi (2001:120) yang menyatakan :

“Bila suatu biaya tetap dapat diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan harga akan terjadi bila keputusan khusus tersebut dilaksanakan, maka biaya tetap tersebut dapat diperhitungkan sebagai biaya relevan.”

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya karena sifatnya yang tetap, biaya tetap bukan merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan relevan dalam pengambilan keputusan. Tetapi ada beberapa kondisi tyang memungkinkan biaya tetap menjadi relevan.

 Biaya tak terhindarkan (unavoidable cost )

Menurut Supriyono (1991:303) dikatakan :

“Biaya tetap tidak dapat dihindari (Unvoidable cost) yaitu biaya tetap yang tetap terjadi meskipun kelompok produk tersebut ditiadakan. Misalnya : sewa ruang took yang sudah dibayarkan, depreasi peralatan, alokasi biaya umum pada kelompok produk tersebut.”

 Biaya terbenam (sunk cost)

Menurut Mulyadi (2001:123) pengertian biaya terbenam adalah :
“Biaya terbenam merupakan biaya yang terjadi akibat pengambilan keputusan yang telah lalu, biaya terbenam bukan merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan.”
Menurut Kusnadi (2001:237) sebagai berikut :

“Biaya terbenam adalah suatu biaya yang telah selesai dibebankan dank arena itu biaya ini tidak diubah oleh keputusan apapun yang sedang dipertimbangkan.”
Berdasarkanpendapat-pendapat tersebut diatas biaya terbenam merupakan biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan, didefinisikan sebagai biaya yang terjadi pada masa lalu dan tidak dapt diubah.

Pendapatan Diferensial

a.Pengertian pendapatan

Standar akuntansi keuangan (IAI,2002:232) mengemukakan bahwa :

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbuldari aktivitas normal perusahaan selam periode tertentu bila arus kas masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”

Sedangkan menurut Suwardjono (2002,72) mengemukakan :

“Pendapatan merupakan aliran masuk dana (kas atau lainnya) ke dalam perusahaan karena perusahaan menjual barang atau jasa kepada konsumen atau melakukan kegiatan utama perusahaan secara terus-menerus.”

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, pendapatan adalah petambahan dalam modal yang bukan diakibatkan oleh pertambahan modal dari pemilik, melainkan dari kegiatan bisnis perusahaan.

b. Pengertan Pendapatan Diferensial

Halim dan supomo (2005:76) mengatakan :

“Pendapatan diferensial merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain.”

Sedangkan Mulyadi (2001:116) mengemukakan bahwa :

“Pendapata diferensial merupakan informasi akuntansi diferensial yang berhubungan dengan pendapatan.”

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan diferensial adalah informasi masa yang akan datang yang berupa pendapatan yang berbeda pada alternative keputusan dengan alternatif keputusan yang lain.

Aktiva Diferensial

a.Pengertan aktiva

Suwardjono (2002:71) menyatakan bahwa :

“Aset atau aktiva adalah kekayaan atau sumber ekonomik yang dikuasai perusahan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya (biasanya mencari laba).”
Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (IAI,2002:13) dikemukakan definisi aktiva adalah :

“Aktiva adalah suatu sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa yang lalu dan dari manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.”

Berdasarkan pendapat ini juga dikemukakan bahwa karakteristik utama aktiva adalah :

(1) aktiva merupakan sumber daya ekonomi,(2) Sumber daya ekonomi tersebut harus dikuasai dan ikontrol oleh sebuah entitas (dalam hal ini adalah perusahaan) dan (3) aktiva merupakan sumber daya yang akan digunakan untuk menghasilkan arus kas masuk.
Dari pernyataan –pernyataan tersebut diatas maka dapat disimpiulkan bahwa aktiva adalah sumber daya yang dimiliki dan dikuasai perusahaan yang dapat digunakan (menghasilkan manfaat) oleh perusahaan pada kegiatan masa yang akan datang dan merupakan hasil dari kegiatan masa lalu.

b.Pengertian Aktiva Diferensial

Mulyadi (2001:116) mengemukakan bahwa :

“Aktiva diferensial merupakan tambahan investasi dalam mesin dan equipment, sehingga ditekankan bahwa dalam istilah aktiva diferensial yang dimaksud aktiva diferensial adalah aktiva berupa investasi dalam aktiva tetap.”


Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi manajemen, yaitu semua fungsi memerlukan pengambilan keputusan. Berikut uraian tenetng pengambilan keputusan.

Pengertian Pengambilan keputusan

Ibnu Syamsi (2000:10) mendifinisikan pengambilan keputusan sebagai berikut :
“Pengambilan keputusan merupakan tindakan pimpinan untuk memecahkan maslah yang dihadapi dlam organsasi yang dipimpinnya, dengan melalui pemilihan satu di antara alternative-alternatif yang dimungkinkan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengambialn keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternative yang dianggap paling tepat dari berbagai alternative yang akan dipilih. Alternatif yang dipilih dan sekaligus sebagai keputusan harus fleksibel, realistis, dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dukungan sarana, prasarana, dan sumber-sumber data yang tersedia baik manusia maupun materil.

Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan menurut Mulyadi (2001:108) dilaksanakan melalui empat langkah, yaitu :

“ 1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan
2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing
3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan
4. Implementasi dan penindaklanjutan.”

Berdasarkan pendapat yang diuarikan tersebut dapat diuraikan sebagi berikut :

1.Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan
Keputusan yang harus diambil oleh manajemen keungkinan merupakan respon terhadap :

a.Peristiwa yang mengandung masalah.

Sebagai contoh, jiak manajemen menerima informasi bahwa biaya produk per unit sesungguhnya masih berada di atas target cost, informasi dapat menjadi pemicu timbulnya kesadaran untuk mengambil keputusan mengenai program pengurangan biaya yang harus dipilih untuk mencapai target cost.

b.Ancaman yang dirasakan ada.

Pengambilan keputusan juga dapat dipicu oleh adanya ancaman yang berupa hadirnya pesaing baru yang sangat agresif memasuki pasar dengan harga produknya jauh dibawah harga yang ditawarkan perusahaan.

c.Kesempatan yang diperkirakan.

Kesempatan yang dipandang akan memberikan peluang bisnis bagi perusahaan juga dapat membantu memicu timbulnya keputusan.

2.Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing.

Jika masalah atau kesempatan telah selesai dirumuskan, manajemen kemudian mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menhitung secara kunatitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan tersebut. Dalam mencari tindakan alternatif, manajemen dapat melihat pengalaman yang sama yang terjadi di masa laud an menggunakan pemecahaan masalah yang pernah berhasil digunakan untuk memecahkan masalah yang sama di masa lalu.

Cara lain dalam pencarian tindakan alternatif adalah degan mencari alternatif batu untuk memecahkan amsalah atau menghadapi kesempatan. Biasanya alternatif ini digunakan jika pengambilan keputusan belum pernah memiliki pengalaman dengan masalah atau alternatif yang memuaskan.

3.Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan

Tahap yang paling pelik dala proses pengambilan keputusan adalah pemilihan satu dimana alternatif yang dapat dipilih. Meskipun tahap ini tampak rasional, namun pemilihan akhir seringkali lebih didasrkan atas pertimbangan yang bersifat politis dan psikologis dari pada pertimbangan secara ekonomis rasional.

4.Implementasi dan penindak lanjutan.

Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implentasi alternatif yang dapat dipilih. Implementasi hanya akan berhasil jika individu yang memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya sanggup mewujudkan alternatif yang dipilih.

Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan

Manfaat Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam
Pengambilan Keputusan

Setelah dibahas pada sub bab sebelumnya bahwa informasi akuntansi diferensial dapat digunakan dalam pengambialn keputusan jangka pendek maupun jangka panjan yaitu digunakan dlam analisi kuantitatif untuk menetukan alternatif tindakan terbaik yang harus dipilih. Menurut Mulyadi (2001:126) bahwa perusahaan pada umumnya menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek sebagai berikut :

1.Membeli atau membuat sendiri
2.Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk
3.Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan
4.Menerima atau menolak pesanan khusus

Sedangkan keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan menurut Mulyadi adalah :

1.Keputusan membuat atau membeli yang dihadapi perusahaan yang sebelumnya membeli produk tersebut dari pemasok luar dan kemudian mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut, (Mulyadi, 2001:143).

2.Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang merupakan investasi dalam mesin atau ekuipmen (Mulyadi,2001:143)
Maka berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, dapat diambil kesimpualn bahwa keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan terdiri dari 4 macam keputusan yaitu :

1.Keputusan membuat atau membeli, dengan situasi sebelumnya perusahaan membeli dan kemudian mempertimbangkan untuk membuat sendiri.

2.Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang membutuhkan penambahan investasi dalam bentuk mesin dan ekuimen.

3.Keputusan menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan.

4.Keputusan penggantian aktiva tetap.

Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Produk

Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa salah satu kegiatan informasi akuntansi diferensial adalah pengambialn keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Pengambilan keputusan sering kali terjadi pada perusahaan pengolahan yang mempunyai fasilitas produksi yang menganggu sehingga menimbulakn pemikiran untuk menerima pesanan khusus produk dari pihak luar. Atau sebaliknya perusahaan selama ini menolak pesanan khusus karena dirasa kurang efisien dan biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari pendapatan yang telah diterima.

Pesanan khusus merupakan pesanan di luar pesanan regular atau yang dianggarkan dengan harga jual yang diminta lebih rendah dari harga jual normal. Adakalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus akan tetapi tentu saja penetapan harga jual khusus yang demikian hanya ditetapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak terhadap penjualan regular, dan perusahaan biasanya melakukan pemisahan pasar antara penjualan regular dengan penjualan untuk melayani pesana khusus tersebut. Apabila perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan pesanan khusus tersebut menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat tetap dan variebel. Untuk membuat keputusan tersebut manajemen harus memusatkan perhatiannyapada biaya yang berbeda (biaya diferensial). Biaya diferensial dalam keputusan menerima atau menolak pesanan khusus merupakan perbedaan antara biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) jika perusahaan menerima pesanan khusu produk dibandingkan dengan harga jual (cost) produk jiak menolak pesanan dari pemasok luar. Biaya yang dapat dihindari pada keputusan menerima meliputi biaya variabel ditambah sebagian biaya tetap yang dapat dihindari.

Dengan demikian biaya produksi tetap dan variabel tersebut merupakanbiaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alternaitf. Akan tetapi jika operasi perusahaan masih dibawah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini biaya produksi yang bersifat variabel merupakan biaya diferensial. Jika dengan pengerjaan pesanan khusus tersebut menyebabkan kenaikan biaya usaha, selain biaya produksi yang berubah, biaya tersebut juag merupakan biaya diferensial yang harus dipertimbangkan dalam pengambialn keputusan tersebut.

Menurut Halim dan Supono (2995:80) yaitu :
“Untuk mempertimbangkan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial.”

Apabila perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan pesanan khusus tersebut menyebakan kenaikan biaya produksi.

Mulyadi (2001:149) mengemukakan :
a.Jika pendapatan difernsial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusu tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusu tersebut), maka pesanan khusus sebaiknya diterima.

b.Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus ditolak.
Maka berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa penggunaan analisis informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusu produk, secara umum adalah membandingkan antara pendapatan diferensial dengan biaya diferensial.


Metodologi penelitian

Objek Penelitian

PT. WINNER Food Industry adalah Perusahaan perorangan yang bergerak dalam proses pengelolahan daging secara sehat dan higienis, yang di dirikan di Jakarta pada tanggal 29 Mei 2003.PT. WINNER Food Industry memproduksi makanan olahan dengan Merk Dagang WINNER, yang menghasilkan produk yang sehat sesuai standar kesehatan serta menggunakan bahan –bahan alami dan didukung oleh mesin –mesin dengan teknologi modern.Seluruh produk WINNER bersertifikat HALAL dan HACCP (Hazard Analitical Critical Control Point), dan Produk kami,juga tidak menggunakan bahan – bahan atau zat berbahaya bagi kesehatan secara umum, produk – produk WINNER dikatakan sehat karena Murni terbuat dari daging olahan serta tidak menggunakan bahan pengawet, bahan pewarna, dan tanpa MSG.WINNER memiliki beberapa varian produk unggulan, antara lain, Beef Bockwurst, Cheesy beef, Beef Black pepper, Meat loaf dan Burger, adapun produk unggulan lainnya untuk sosis sayuran, kami memiliki dua varian rasa, yaitu Beef Brokoli dan Beef Wortel.Produk WINNER dapat di jumpai di beberapa Modern Market pada tempat penyimpanan makanan beku atau dapat juga dijumpai di outlet WINNER, Jl. Ampera Raya No.123 AB, Cilandak, Jakarta – Selatan.Dengan hadirnya produk WINNER di tengah masyarakat, besar harapan kami, bahwa masyarakat dapat lebih bijaksana dalam memilih makanan sehat dan aman yang dijual secara umum

Selasa, 06 April 2010

Laut pelahap karbon


Sekali waktu coba anda iseng untuk mengambil air laut, tak perlu banyak cukup satu gayung saja, setelah itu perhatikan denagn cermat air tersebut, Sadarkah anda sedang berhadapan dengan ratusan ribu hingga jutaaan tumbuhan?, memang anda tidak dapat melihat secara kasatmata, melainkan mesti lewat mikroskop. Maklum tumbuhan yang satu ini namanya fitoplankton. Ukurannya sangat mini. Untuk jenis Diatom atau Dinoflagellate, misanya besarnya hanya 20 mikrometer ( 1 mikrometer = sepermilyar meter). Bahkan untuk jenis Cocolithopborid besarnya hanya sepersepuluh dari besar Diatom alias besarnya tak lebih dari 2 mikrometer. Meski ukurannya micron, jangan remehkan kemampuan mereka. Lantaran memilki zat hijau daun alias klorofil, individu-individu laut tak ubahnya tanaman atau pepohonan yang ada didarat yang dapat mereduksi karbon.Fitoplankton tak ubahnya sebagai hutan belantara yang tak kasat mata.
Dibalik kekayaannya yang sangat melimpah, laut sangat berperan terhadap perubahan iklim dunia. Betapa tidak dengan luas 73% luas lautan yag menyelimuti bumi , seluruh permukaan laut berpotensi besar ikut menekan emisi karbon dunia. Yang akhir-akhir ini menjadi momok yang paling menakutkan bagi pemanasan global. Selama ini penyerapan laut kalah popular dalam hal penyarapan emisi karbon dibandingkan dengan hutan yang kerap disebut paru-paru dunia. Oleh karena pendapat tersebut, pelestarian hutan menjadi focus yang teramat penting, padahal potensi laut dalam menekan emisi karbon tak kalah besar. Lantaran siklus karbon sebagian besar terjadi di laut. Wilayah ini punya peran yang sangat penting. Bahkan sejumlah ahli Biologi berpendapat bahwa hanya 10% siklus karbon yang terjadi di darat. Tak mengherankan jika terganggunya siklus karbon di laut juga akan berdampak pada pemanasan global.

Laut pelahap karbon

Sekali waktu coba anda iseng untuk mengambil air laut, tak perlu banyak cukup satu gayung saja, setelah itu perhatikan denagn cermat air tersebut, Sadarkah anda sedang berhadapan dengan ratusan ribu hingga jutaaan tumbuhan?, memang anda tidak dapat melihat secara kasatmata, melainkan mesti lewat mikroskop. Maklum tumbuhan yang satu ini namanya fitoplankton. Ukurannya sangat mini. Untuk jenis Diatom atau Dinoflagellate, misanya besarnya hanya 20 mikrometer ( 1 mikrometer = sepermilyar meter). Bahkan untuk jenis Cocolithopborid besarnya hanya sepersepuluh dari besar Diatom alias besarnya tak lebih dari 2 mikrometer. Meski ukurannya micron, jangan remehkan kemampuan mereka. Lantaran memilki zat hijau daun alias klorofil, individu-individu laut tak ubahnya tanaman atau pepohonan yang ada didarat yang dapat mereduksi karbon.Fitoplankton tak ubahnya sebagai hutan belantara yang tak kasat mata.
Dibalik kekayaannya yang sangat melimpah, laut sangat berperan terhadap perubahan iklim dunia. Betapa tidak dengan luas 73% luas lautan yag menyelimuti bumi , seluruh permukaan laut berpotensi besar ikut menekan emisi karbon dunia. Yang akhir-akhir ini menjadi momok yang paling menakutkan bagi pemanasan global. Selama ini penyerapan laut kalah popular dalam hal penyarapan emisi karbon dibandingkan dengan hutan yang kerap disebut paru-paru dunia. Oleh karena pendapat tersebut, pelestarian hutan menjadi focus yang teramat penting, padahal potensi laut dalam menekan emisi karbon tak kalah besar. Lantaran siklus karbon sebagian besar terjadi di laut. Wilayah ini punya peran yang sangat penting. Bahkan sejumlah ahli Biologi berpendapat bahwa hanya 10% siklus karbon yang terjadi di darat. Tak mengherankan jika terganggunya siklus karbon di laut juga akan berdampak pada pemanasan global.

Senin, 05 April 2010

Peran Hutan Tropis sangat vital


Hutan Tropis menjadi andalan bumi dalam penyerapa n karbon, karena potensi yang cepat bias mengabsorbsi gas asam arang tersebut dalam jumlah yang besar. Sinar matahari yang sangat melimpah sepanjang tahun dan air yang juga melimpah merupakan potensi yang sangat baik bagi proses fotosintesis. Belum lagi keragaman hayatinya, yang menyediakan jenis pepohonan yang cepat tumbuh. Ada teori yang menyatakan bahwa hanya pada tahap pertumbuhan hutan Tropis saja, Hutan Tropis mampu menyerap jumlah karbon dalam jumlah yang besar. Sedangkan pada tahap dewasa , yang diatandai formasi tegakannya, ia tak lagi menjadi penyerap karbon (CO2) yang efektif.
Dalam formasi puncaknya itu, karbon yang terserap sama banyaknya dengan yang dikembailkan ke atmosfer, melalui respirasi dari makhluk hidup yang ada di kawasan hutan. Juga dari hasil dekomposisi dari organ mati yang ada dibawah tegakan hutan itu sendir. Tak ada deposit karbon neto. Itu sebuah keseimbangan tersendiri. Namun Walhi ( Wahana Lingkungan Hidup ) cenderung apada keyakinan bahwa keseimbangan hanya muncul bila keadaan atmosfer tidak terusik. Dalam kondisi C02 yang meningkat tajam, menurut Walhi, kemampuan Hutan Tropis juga meningkat dalam penyerapan CO2 , Apalagi, ditambah dengan kenyataan bahwa kenaikkan suhu akan merangsang penambahan laju fotosintesis.
Dengan demikian, tumpuan masih diharapkan pada Hutan Tropis, sebagai alternative yang efektif dalam hal penyerapan karbon. Untuk itu Walhi menyarankan agar pemerintah segera mereforestasi Hutan Tropis yang rusak . Jumlahnya meliputi 209 juta hectare( 28%) dari 747 juat hectare hutan tropis di dunia. Jika saja penggunaan hutan dapat normal kembali , dan pemeliharaan hutan Tropis yang utuh bisa dijalankan. Menurut Walhi potensi karbon yang dapat digudangkan ialah 2 milyar ton setara dengan 7,2 milyar ton CO2.