Hutan Tropis menjadi andalan bumi dalam penyerapa n karbon, karena potensi yang cepat bias mengabsorbsi gas asam arang tersebut dalam jumlah yang besar. Sinar matahari yang sangat melimpah sepanjang tahun dan air yang juga melimpah merupakan potensi yang sangat baik bagi proses fotosintesis. Belum lagi keragaman hayatinya, yang menyediakan jenis pepohonan yang cepat tumbuh. Ada teori yang menyatakan bahwa hanya pada tahap pertumbuhan hutan Tropis saja, Hutan Tropis mampu menyerap jumlah karbon dalam jumlah yang besar. Sedangkan pada tahap dewasa , yang diatandai formasi tegakannya, ia tak lagi menjadi penyerap karbon (CO2) yang efektif.
Dalam formasi puncaknya itu, karbon yang terserap sama banyaknya dengan yang dikembailkan ke atmosfer, melalui respirasi dari makhluk hidup yang ada di kawasan hutan. Juga dari hasil dekomposisi dari organ mati yang ada dibawah tegakan hutan itu sendir. Tak ada deposit karbon neto. Itu sebuah keseimbangan tersendiri. Namun Walhi ( Wahana Lingkungan Hidup ) cenderung apada keyakinan bahwa keseimbangan hanya muncul bila keadaan atmosfer tidak terusik. Dalam kondisi C02 yang meningkat tajam, menurut Walhi, kemampuan Hutan Tropis juga meningkat dalam penyerapan CO2 , Apalagi, ditambah dengan kenyataan bahwa kenaikkan suhu akan merangsang penambahan laju fotosintesis.
Dengan demikian, tumpuan masih diharapkan pada Hutan Tropis, sebagai alternative yang efektif dalam hal penyerapan karbon. Untuk itu Walhi menyarankan agar pemerintah segera mereforestasi Hutan Tropis yang rusak . Jumlahnya meliputi 209 juta hectare( 28%) dari 747 juat hectare hutan tropis di dunia. Jika saja penggunaan hutan dapat normal kembali , dan pemeliharaan hutan Tropis yang utuh bisa dijalankan. Menurut Walhi potensi karbon yang dapat digudangkan ialah 2 milyar ton setara dengan 7,2 milyar ton CO2.
Senin, 05 April 2010
Peran Hutan Tropis sangat vital
Diposting oleh no body perfect di 22.25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar