Kamis, 29 April 2010

Realita Gigolo di Kuta Bali


Praktik Gigolo yang ada di Pantai Kuta Bali ternyata sudah ada sejak 20 tahun lalu. Keberadaan mereka memang benar-benar ada dan memiliki ciri-ciri tersendiri yang mudah dikenali bila akan mencari mangsanya. Jony Combor, salah satu gigolo pantai menyatakan, aktifitas gigolo pantai berbeda dengan gigolo umumnya, seperti di cafe atau tempat hiburan.Menurutnya, operasi gigolo di pantai Kuta, juga berbeda dengan gigolo yang ada di Ubud Gianyar yang mencari biasanya para gigolo mencari mangsa di sebuah café atau Bar. Jika mangsa sudah mereka dapatkan, pasti berlanjut ke sebuah villa.Gigolo-gigolo tersebut kerap dihubungi tamunya sebelum tiba di Bali. Kemudian diminta untuk menemani sang tamu selama berlibur di Bali.Mereka juga melayani turis yang ingin shooping, dan ada juga yang melayani sebagai guide, bhhkan mereka diminta menjadi guide sampai ke Lombok, tapi tak sedikit juga yang diminta untuk bercinta dengan turis wanita.

Berbeda dengan gigolo café, gigolo pantai cirinya antara lain: biasanya berbada kekar, berkulit hitam, dekil, gondrong tanggung, rambut diwarnai, suka mengenakan celana melorot, dan suka berjemur. Menurut penuturan Jony tersendiri, para gigolo menggunakan bahasa tersendiri dalam menggaet mangsanya. Bahasa yang sering digunakan untuk mendekati tamu seperti "Hi.. how are you". Jika to the point gigolo ini akan mengatakan "you like jig-ijigg?" jigg-ijigg adalah salah satu istilah bahasa gaul dari Australia yang biasa digunakan oleh bule-bule yang ingin melakukan seks. Jika targetnya turis wanita dari Jepang, bahasa yang digunakan "Moshi-moshi…, anata wa daisuki icha-icha, desu ka"?? artinya "halo apa anda mau 'bercinta' dengan saya?".Sulit rasanya jika kita ingin menelusuri dan ingin menemukan tempat nongkrong para gigolo. Karena temapt nongkrong mereka sangat sulit ditebak.Tapi, biasanya berada di warung-warung sepanjang Pantai Kuta.

0 komentar: