Minggu, 28 Maret 2010

Selembar daun yang sangat berarti

Adalah keajaiban daun yang mampu mengendalikan aliran energy dalam kehidupan biosfer di muka bumi ini. Dia yang member kesempatan makhluk hidup untuk berkembang biak meneruskan eksistensi spesiesnya. Kuncinya adalah kalori dalam rantai makanan.Kalori yang mengalir dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang lainnya, awalnya bermula dari setangkai daun---, yang dalam arti luas merujuk pada organ , jaringan , atau individual sel tunggal yang berklorofil. Tak ada substansi lain yang mampu mengambil langsung energi surya dan melepaskannya ke system rantai makanan, kecuali daun.
Didalam sel-sel daun ada mekanisme yang sangat luar biasa pada saat sinar matahari datang menerpa permukaan daun. Dalam tempo sepersekaian juta detik, energy foton matahari tadi berpindah posisi, dan berubah bentuk menjadi energy kimia dalam sejumlah molekul katalisator. Dengan sigap mereka membongkar molekul air, dan menghasilkan oksigen (O2) yang dilepas bebas ke alam. Disaat bersamaan stomata daun membuka tutup seperti pintu mall, untuk memastikan karbon dioksida (CO2) dari udara masuk dalam rangkaian reaksi dalam jumlah yang tepat. Dalam sel-sel daun itu pula katalisator dan hidrogen pun menggandengnya , reaksi kimia berlangsung lagi, tapi kali ini tanpa melibatkan energi matahari.
Dalam reaksi yang super cepat, reaksi kedua ini (disebut fotosintesis gelap) menghasilkan senyawa organic tingkat pertama C-H-O dengan tiga atau empat karbon yang menjadi bahan dasar organic yang bersifat lebih stabil : gula atau lemak. Begitulah dedaunan menjalankan tugasnya setiap hari sejak fajar menyingsing sampai matahari terbenam. Hasilnya bahan organic melimpah, bahkan melampaui kebutuhan dari rantai makanan itu sendiri. Proses dekomposisi oleh berbagai macam mikroba tak membuat seluruh limbah bahan organic itu habis, nyatanya terbentuklah lapisan organic dalam tanah, muncul lahan gambut , dan deposit organic lainnya. Semuanya masih menyimpan energy kimia yang asal-muasalnya dari sinar matahari.
Dikutip dari : majalah gatra edisi :UN CLIMATE CHANGE (conference 2007) Bali-Indonesia 3-14 Desember 2007

0 komentar: