Senin, 17 Mei 2010

Keyboard computer pemicu krisis kesehatan


Bagi sebagian besar orang awam potongan kecil makanan yang terjatuh dan terkubur di bawah keyboard bukanlah sebuah ancaman bagi kesehatan.Akan tetapi, remah/potongan kecil makanan yang tak kelihatan tidak berbahaya ini merupakan pemicu meningkatnya krisis kesehatan di tempat kerja. The Royal Society of Chemistry (The RSC) menyatakan bahwa tikus-tikus meninggalkan tetesan-tetesan atau biji-bijian di keyboard komputer saat mencari remah makanan di kantor-kantor kosong di malam hari. Klaim ini keluar bersamaan dengan meningkatnya bukti yang menunjukkan adanya peningkatan masalah tikus.The RSC mengklaim bahwa kebersihan kantor sama pentingnya dengan masalah kebersihan di rumah. Para pemilik atau pimpinan perusahaan diminta untuk mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan masalah kebersihan kantor.The RSC telah melakukan studi untuk mencari keyboard komputer yang paling kotor di Inggris. Studi ini merupakan salah satu upaya untuk menekankan adanya peningkatan masalah.The RSC, yang mempunyai kebijakan telepon, monitor dan keyboard bersih, tahun ini fokus pada masalah ilmu pengetahuan dan kesehatan di masyarakat.

Keyboard komputer telah lama disalahkan menjadi penyebab gangguan kesehatan. Penelitian yang dilakukan pada 2008 menemukan bahwa keyboard mengandung lebih banyak bakteri dibandingkan dudukan WC. Selama penelitian, peneliti dari the RSC melakukan tes terhadap peralatan di kantor mereka, di London. Mereka menemukan, salah satu keyboard sangat kotor sehingga ahli mikrobiologi meminta agar keyboard tersebut diangkat, dikarantina dan dibersihkan. Keyboard tersebut mengandung bakteri 150 kali lebih banyak dari batas aman dan lima kali lebih kotor dibandingkan dudukan WC pada umumnya. Pekerja yang hendak makan namun sebelumnya telah menyentuh keyboard sebelumnya, berisiko sakit perut Para peneliti mengambil sampel 33 keyboard untuk melihat kuman beracun dari makanan seperti e.coli, coliforms, staphylococcus aureus dan enterobacteria. Peneliti selanjutnya membandingkan hasilnya dengan bakteri yang ditemukan di dudukan WC dan pegangan pintu WC.

0 komentar: