Selasa, 18 Mei 2010

Pengembangan energy alternatif dengan pemanfaatan kotoran ternak


Program Biogas yang memanfaatkan kotoran hewan menjadi bahan bakar dan sumber energy alternatif hendaknya terus dikembangkan , sebab dengan demikian, secara tak langsung peternak dapat ikut ambil bagian dalam kampanye pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Hal itu disampaikan secara jelas oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad dalam pidatonya dengan tema “Pemberdayaan Peternak Melalui Kerjasama Pengelolaan Lingkungan Secara Berkelanjutan,” Rabu 12 Mei di Desa Cicadas, Kecamatan Segala Herang Kabupaten Subang Jawa Barat. Didepan ratusan peternak yang datang dari Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung, serta sekitar 50-an wartawan dari Jakarta, Bandung dan Subang, Gusti M Hatta mengaku gembira karena pengelolaan lingkungan yang difokuskan dalam program biogas dengan memanfaatkan kotoran hewan porsi terbesar merupakan hasil kerjasama antara pengusaha dengan peternak setempat


Dengan kerjasama saling menguntungkan, akan banyak keuntungan yang bisa diraih. Hal itu senada juga yang diucapkan Pesiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa Indonesia akan mampu mengurangi emisi sebesar 26% dari sektor hutan, energi dan limbah. “Pagi ini saya melihat adanya semangat mengurangi emisi lebih besar, terutama karena peternak tidak hanya melihat limbah sebagai pencemar, tapi berniat mengurangi emisi limbah itu,” kata Gusti M Hatta. Hal lain yang juga menggembirakan, lanjut Gusti M Hatta, adanya kerjasama yang erat antar peternak, swasta dan pemerintah. Kerjasama ini dimungkinkan dengan adanya peran masyarakat, yakni peran masyarakat peternak dan peran Koperasi Produksi Susu Bandung Utara (KPSBU) yang terus menerus memasyarakakan pemanfaatan biogas bagi warga masyarakat sekitar. Sementara peran swasta telah dilakukan oleh PT Danone – Aqua yang terus berusaha mengurangi jejak karbon antara lain dengan memberikan bantuan investasi biogas kepada para peternak.

0 komentar: